Muay Thai Fight Club Pekanbaru Sesuaikan dengan Budaya Indonesia

Muay Thai Fight Club Pekanbaru melakukan latihan sekaligus sosialiasi beladiri Muay Thai di Car Free Day (CFD), Minggu (28/8/2016). Kegiatan tersebut diikuti oleh belasan member anak-anak hingga remaja. Mereka memperagakan beladiri gabungan gerakan tangan dan kaki tersebut.

Tony Roy, Master Muay Thai Fight Club Pekanbaru mengatakan tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memperkenalkan Muay Thai kepada warga Pekanbaru. Sehingga ada beberapa warga terutama para remaja tertarik untuk bergabung bersama mereka.

“Dari perkenalan ini kita mengharapkan ada warga yang tertarik untuk bergabung. Terutama untuk remaja dibawah umur 20 tahun, kita mempengaruhi anak muda tersebut agar mau jadi atlet kita.

“Alhamdulillah hingga saat ini kita sudah banyak mencetak atlet Muay Thai yang bisa membanggakan Riau. Tiga diantaranya mewakili Riau ke PON di Jawa Barat pada Bulan September 2016 lalu,” terangnya.

Dilanjutkannya, Muay Thai sendiri menerima murid mulai dari umur empat tahun hingga paruh baya. Saat ini Muay Thai Fight Club Pekanbaru sudah memiliki member hampir 500 orang, mulai dari umur termuda tujuh tahun dan tertua 50 tahunan.

” Latihan Muay Thai yang kita kelola ini disesuaikan dengan kultur Indonesia, jadi tidak sekeras beladiri aslinya. Ada tiga tingkatan latihan yakni bermain sambil latihan untuk anak-anak, full bagi remaja dan soft untuk warga paruh baya. Untuk warga yang sudah lanjut usia persyaratannya adalah tidak ada riwayat penyakit kronis dengan menandatangani perjanjian diatas materai,” ungkapnya.

Sumber : Tribun Pekanbaru 28 Agustus 2016

Sumber Foto : Bola.com